Ditengah Masalah Hukum dan Biduk Rumah Tangganya, The Irsan Sempatkan Berbagi Dengan Sesama

oleh -2233 Dilihat
oleh

SURABAYA (pilarhukum) – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat keadaan masyarakat semakin sulit secara ekonomi, hal itu yang menggugah nurani The Irsan Pribadi Susanto untuk berbagi.

The Irsan Pribadi Susanto, sosok pengusaha muda asal Surabaya ini saat ini sedang menghadapi masalah pelik. Selain konflik rumah tangganya yang berujung ke jalur hukum, Bapak tiga anak ini juga sedang tidak dalam keadaan baik secara mental dan fisik. Ada beberapa penyakit serius yang saat ini sedang dirasakan The Irsan.

Namun dia menyadari, meski sedang dalam keadaan tidak baik mental maupun fisik, The Irsan tetap berusaha untuk berbagi dengan sesama. Dia sadar, segala dia yang dapat adalah rejeki dari Tuhan sehingga harus dia bagi pada sesama yang membutuhkan.

The Irsan berkeyakinan bahwa rezeki akan makin berlimpah ketika membaginya dengan orang lain, untuk itu The Irsan tidak merasa berat walau pendapatan dari bisnis yang dijalankannya mengalami penurunan drastis.

“ Dimasa pandemi ini memang bisnis saya pasti menurun, tapi saya percaya Tuhan pasti kasih rejeki dari pintu-pintu lain yang tidak bisa kita duga,” ujarnya disela-sela membagikan nasi kotak ke sejumlah pengguna jalan di Surabaya.

The Irsan mengakui bahwa masalah yang dia hadapi saat ini sangat berat. Secara mental, The Irsan masih merasa depresi karena tidak pernah bisa bertemu darah dagingnya sendiri. Terlebih lagi, framing yang dibuat pihak yang tidak menyukainya begitu luar biasa.

“ Kalau saya secara pribadi saya tidak perduli, cuma saya pikirkan adalah anak-anak saya,” ujarnya.

Bertemu dengan anak-anak adalah harapan The Irsan. Tak henti dia selipkan dalam doa untuk anak-anak dan isterinya agar selalu diberikan kesehatan. Meskipun tak bisa berdekatan secara fisik karena keadaan, The Irsan meyakini bahwa ikatan batin dirinya dengan ketiga buah hatinya terjalin kuat.

“ Harapan saya adalah bertemu anak-anak, saya merindukan mereka. Saya ingin memeluk mereka, saya selalu sampaikan bahwa saya menyayangi mereka lebih dari saya menyayangi diri saya sendiri,” ujar The Irsan.

Dihantam berbagai pemberitaan di media yang menyudutkan dirasa The Irsan sangat mengganggu dan menyita fikirannya. Namun, akhirnya dia menyadari bahwa ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja ingin menghancurkan namanya.

“ Misalnya saya divonis bebas oleh hakimpun, publik sudah menghakimi saya terlebih dahulu dengan framing yang mereka buat,” ujar The Irsan.

Sementara Filipus NRK Goenawan menyatakan dia salut dengan jiwa sosial The Irsan. Sebagai kuasa hukum The Irsan, Filipus memahami betul bagaimana tekanan yang dihadapi The Irsan.

“ Bagaimana tidak tertekan, orang yang dia sayangi yakni anak-anaknya tidak pernah bisa dijumpai. Saya sebagai seorang Bapak, jadi bisa merasakan bagaimana perasaan orangtua yang tidak bisa bertemu anak-anaknya,” ujar pengacara senior ini.

Rasa salut yang disampaikan Filipus karena tak lepas dari cara The Irsan menghadapi masalah ini dengan tidak lari ke hal-hal yang negatig namun lebih memilih membawa dalam doa dan berkegiatan positif yakni berbagi dengan sesama.

“ Kegiatan berbagi ini memang inisiatif Irsan dalam rangka menyumbang orang-orang dengan sasaran dimasa pandemi saat ini yang masih kesulitan makan, minyak goreng yang langka,” ucap Filipus. [Azy]

No More Posts Available.

No more pages to load.