Foto : Ustad Ferry Yudi Antonis Saputro SHI, MPdI Ketua MPKS Kota Surabaya Bersama Pengurus Takmir Masjid Khalid Bin Walid PCM Tegalsari Surabaya
Surabaya (pilarhukum.com) – Masid Khalid Bin Walid Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tegalsari Surabaya menyelenggarakan Pengajian Dhuha dengan menghadirkan Ustad Ferry Yudi Antonis Saputro, SHI., MPdI Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial ( MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya dengan tema Antara Darah dan Keikhlasan Ahad, (26/5/2024).
Dalam sambutannya Ketua Takmir Masjid Khalid bin Walid Wawan Setiawan menyampaikan,”bapak ibu jamaah sekalian terimakasih sudah hadir pada pengajian dhuha pagi ini, kami takmir berupaya untuk memberikan terobosan pelayanan agar jama’ah yang ikut selalu bertambah, seperti pagi ini kami siapkan doorprize dan memberikan setiap jama’ah yang hadir 1 unit rumah ( _Jama’ah tertawa dan bingung_ ,), lhoo serius ini, jenengan kami beri satu rumah siap bangun di surga nanti syarat cuma satu, apa itu jenengan isi kaleng infaq pembangunan masjid Khalid bin Walid, berapa pun nominalnya setiap bulan serahkan ke panitia.” Ujarnya sambil tersenyum penuh semangat.
Sementara itu dihadapan jama’ah yang hadir ustadz Ferry, panggilan akrabnya, mengajak untuk merenungkan kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an.”Bapak Ibu sekalian monggo membuka Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 99-113 didalam surat dan ayat tersebut menceritakan bagaimana nabi Ibrahim yang sudah menikah dengan Siti Sarah belum juga diberi keturunan namun dengan kebesaran jiwa sang istri Siti Sarah mempersilahkan untuk menikahi budak perempuannya yaitu Siti Hajar dan alhamdulillah diusia 86 nabi Ibrahim dikaruniai anak nabi Ismail dari rahim Siti Hajar”.Ungkapnya.
Lebih lanjut ustad Ferry menambahkan kisah, setelah nabi Ismail tumbuh kembang dan besar, nabi Ibrahim diberi tanda oleh Allah melalui mimpi agar putra semata wayang yang dinanti nanti harus dikorbankan, sedih pasti, namun karena ini adalah perintah Allah maka harus di tunaikan, dan Masya Allah ketika mimpi ini di ceritakan kepada Ismail kecil apa jawabannya? Ismail kecil menjawab, Ayah jika itu memang perintah Allah maka saksikan bahwasanya saya termasuk orang yang ikhlas.
Maka mari kita teladani perjuangan dan mengambil
Inspirasi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
1. Mampu menjadi pribadi yang bertauhid
2. Hidup ini tidak lepas dari Ujian dan Cobaan (kisah kelahiran Nabi Ismail dan proses Qurban)
3. Untuk Menyakinkan hati. Bagaimana Allah SWT akan mematikan dan menghidupkan.
4. Model pengasuhan terbaik adalah keluarga
5. Mencontoh keihklasan istri dan nabi Ibrahim dalam dalam berjuang
“Mari bapak ibu sekalian sebisa dan semampu kita untuk meneladani dua nabi tersebut diatas sebagai model kehidupan untuk meraih ridho Allah SWT.” Seru ustad Ferry sambil menutup kajian dengan do’a. [AS]




