
Foto : Dr Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM Usai melaksanakan sidang terbuka gelar doktor PSDM di Gedung Pesca Sarjana Unair
SURABAYA (pilarhukum.com) –Dr. Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM berhasil menyelesaikan gelar doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan dinyatakan lulus Cumlaude dengan IL 4.0 dalam ujian doktor yang diselenggarakan di gedung Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Unair), Senin (25/8/2025).
Dalam ujian terbuka oleh sembilan dewan penyanggah yakni Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA. Ph.D. (Promotor) (Direktur SPS UNAIR), Prof. Dr. Fendy Suhariadi, M.T., Psikolog. (Ko-Promotor) (KPS S3 PSDM SPS UNAIR), Prof. Dr. Sri Iswati SE., M.Si., Ak. (Direktur SPS UNAIR Periode 2015-2020), Prof. Dr. Nuri Herachwati Dra. Ec., M.Si., M.Se. (KPS-S2 PSDM SPS UNAIR), Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno Lastuti, drh., MS (Ketua Penjaminan Mutu SPS UNAIR), Prof. Dr. L. Rini Sugiarti, S.Psi., M.Si., Psikolog (Dekan Fakultas Psikologi Universitas Semarang), Dr. Muhammad Fakhruddin Mudzakkir, SE., M.Si. (Dosen S3 PSDM), Dr. Ikhsan, S.Psi, MM. (Dosen-S3-PSDM) (Inspektur Kota Surabaya), Prof. Dr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si (Ketua Penyanggah) (Wakil Direktur 2 SPS UNAIR), Ian sapaan akrab Dr Ian Firstian Aldhi, S.Kom., M.PSDM berhasil menjawab dengan lancar semua pertanyaan yang diajukan pada dewan penguji.
Dalam pemaparan karya ilmiahnya, Dr Ian menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat sebagai langkah strategis mewujudkan smart city yang inklusif dan aman.
Namun, upaya Pemkot Surabaya tersebut masih ada kendala karena adanya beberapa titik di Surabaya yang belum sepenuhnya terjangkau oleh akses digital. Untuk itu lanjut Ian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah investasi untuk memastikan internet dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
” Selain ketersediaan akses internet, literasi digital menjadi prioritas utama. Pemkot Surabaya berupaya membekali masyarakat dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab,” ujarnya.
“Literasi digital penting agar akses internet tidak disalahgunakan. Masyarakat juga perlu dibekali dengan kemampuan menghadapi disrupsi teknologi,” lnajutnya.
Dr. Ian menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua, dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak. Pengawasan yang ketat diharapkan dapat melindungi generasi muda dari dampak negatif era globalisasi yang serba terbuka.
Dalam penelitiannya, Dr. Ian juga menyoroti pentingnya peran pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengimplementasikan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang canggih di Surabaya. Ia juga menyampaikan bahwa aplikasi pemerintahan akan disederhanakan menjadi 22 aplikasi untuk mempermudah pelayanan internal Pemkot Surabaya dan warga.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya smart city yang tidak hanya modern, tetapi juga aman, inklusif, dan memberikan manfaat bagi seluruh warga Surabaya. [Efa]



